Sempurna itu, jika Kamu bersyukur Sempurna itu, jika Kamu bersyukur

Menjadi seorang manusia yg nampak sempurna di mata manusia lain itu memang mustahil. Lagi pula bukankah Allah melihat pada hati dan keimanan yg ada pada diri, bukan pada luaran kita. Dan Allah juga tidak melihat pada banyaknya harta yg kita punya, sebagaimana rupa kita, atau setinggi mana pangkat kita di dunia ini.

"Sesungguhnya Allah tidak melihat pada luaran kamu. Tetapi Allah melihat pada hati kamu." 

(HR. Muslim).

Namun hal yg terjadi kini, ramai manusia lebih mementingkan luaran dari dalaman. Kita ingin luaran yg sempurna, tetapi dalaman tidak dijaga. Kepada yg merasa luaran/rupa/wajahnya tidak sempurna, kenapa kalian berasa begitu?

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yg sebaik-baiknya.” [95:4]

Sempurna. Siapa yg sempurna? Tiada siapa yg sempurna, hanya Allah. Adakah kita mahu menjadi Tuhan? Kita hanyalah hamba, mana ada hamba yg sempurna. Oleh sebab itu, kesempurnaan itu tidak sesuai dimiliki oleh kita.

Di dunia ini sebenarnya tiada apa yg sempurna. Kesempurnaan itu milik Allah. Bukan sempurna yg harus kita cari, tapi mencari yg terbaik. Dunia tidak perlukan kesempurnaan, tetapi ia perlukan penjagaan sebaiknya. Penjagaan tanda penghargaan. Erti kata lain, bersyukur.

Kesempurnaan itu hanya akan dapat dirasai, jika kamu bersyukur.

Apa guna punya telinga, tapi tidak mendengar sebaiknya?

Apa guna punya mata, tetapi tidak melihat dan menghayati kebesaranNya?

Apa guna punya mulut, tetapi hanya berdiam tanpa menyuarakan kebaikan?

Apa gunanya akal yg pintar, jika tidak mahu berfikir dan memahami?

Tiada guna kita miliki semua itu jika kita tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat tersebut. Lantas, jika yg diberi tidak disyukuri, apa lagi yg kita mahu?

Allah tak beri apa yg kita mahu, tapi Dia beri apa yg kita perlu. Kita tidak akan pernah sempurna, kerana kesempurnaan itu milik Dia. Dan kita adalah sebaik-baik ciptaan.

Wallahhu'alam.